Minggu, 30 Januari 2022

Inilah yang Dikhawatirkan Rasulullah ﷺ




Inilah yang Dikhawatirkan Rasulullah


Sejarah bukanlah untuk dikenang, juga bukan hanya sekadar rekreasi intelektual. Sejarah adalah ibrah, pelajaran dari masa lalu. Kita bisa belajar jalan sukses dan kegemilangan atau sebab runtuhnya sebuah peradaban. 

Kejayaan, kekuasaan dan Harta yang kita sombongkan pada akhirnya bisa membuat diri terlena hingga lupa. Ada banyak kisah, seperti Qarun, manusia yang paling kaya pada masanya, namun akhirnya terhinakan oleh kekayaannya sendiri. 


Ada majapahit dengan Patih Gajah Mada yang ingin menguasai Nusantara. Ada Kekaisaran Jepang sebagai Penguasa Asia. Begitulah, Jabatan yang dibanggakan pada akhirnya membuat kita angkuh dan pongah. Seperti Fir’aun, raja tersohor yang tak segan mengakui dirinya sebagai tuhan. 


Qarun Mengaku bahwa semua penduduk mesir berada dalam genggamannya. Hal itulah yang membuatnya angkuh. Paling hebat, tetapi pada akhirnya mati dalam keadaaan hina dan dihinakan dengan jabatan kekuasaannya. Seperti Namruz, yang mati karena seekor nyamuk.


Mungkin inilah yang dikhawatirkan oleh Rasulullah   kepada para sahabat-sahabat dan pengikutnya bahwa dunia ini akan menjadi ajang perlombaan bagi setiap orang. Tentu tak terkecuali umatnya.  


Hal ini tergambar dalam sebuah kisah yang dikutip dari hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari.


Dikisahkan bahwa Rasulullah   pernah mengutus Abu Ubaidah bin al-Jarrah ke Bahrain untuk mengambil jizyahnya. Rasulullah   membuat perjanjian damai dengan penduduk Bahrain. Beliau mengangkat Al Ala` bin Al Hadhrami sebagai pemimpin mereka. Lalu Abu ‘Ubaidah datang dengan membawa harta dari Bahrain. Kaum Anshar pun mendengar kedatangan Abu ‘Ubaidah lalu mereka salat subuh bersama Rasulullah .  


Seusai salat beliau   beranjak pergi namun mereka menghadang beliau. 


Rasulullah   hanya tersenyum saat melihat mereka dan bersabda, ”Aku menduga kalian mendengar bahwa Abu ‘Ubaidah datang membawa sesuatu.” 


Mereka menjawab,”Benar, wahai Rasulullah.” 


Beliau bersabda, ”Bergembiralah dan berharaplah terhadap sesuatu yang dapat memudahkan kalian. Demi Allah, bukan kemiskinan yang kutakutkan pada kalian, tapi aku takut dunia dibentangkan untuk kalian seperti halnya dibentangkan pada orang sebelum kalian, lalu kalian berlomba-lomba meraihnya sebagaimana mereka berlomba-lomba, lalu dunia itu membinasakan kalian seperti halnya mereka dibinasakan oleh dunia.”


Kita harus menyadari -sebagaimana pesan Syekh Akbar Muhammad Fathurahman bahwa, “Dunia bukanlah tempat tinggal kita, dunia adalah tempat yang akan kita tinggalkan.”


Apa yang kita lakukan selama di dunia akan menentukan nasib kita di akhirat. Akhiratlah kampung tempat kembali yang sebenarnya.


Silakan Klik:

Mafaza-Store

Lengkapi Kebutuhan Anda


Tidak ada komentar: